musik

d

Sabtu, 26 Januari 2013

Cara membagi bandwidth dengan Bandwidth Management Software (NetLimiter)

Kali ini saya ingin berbagi tutorial mengenai "Cara membagi bandwidth dengan Bandwidth Management Software (NetLimiter 3 Pro)".

Untuk para Operator Warnet pasti sering menghadapi kendala dengan pembagian bandwidth yang tidak merata, terutama yang warnetnya tidak menggunakan Modem atau Router Mikrotik yang lebih tergolong pada kelas Hardware. Sebenarnya sobat tidak perlu berkecil hati, karena masih banyak alternatif lain tanpa menggunakan mikrotik. Salah satunya adalah yang akan saya jelaskan berikut ini.

Software yang akan kita gunakan kali ini adalah NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 32-bit dan 64-bit(Download). Syarat penggunaan software ini adalah harus terinstal di komputer Server dan juga di tiap komputer Client serta memiliki akses akun administrator di komputer yang bersangkutan. Aplikasi NetLimiter 3 Pro adalah aplikasi yang menurut saya merupakan pembagi bandwidth yang handal(The Ultimate Bandwidth Shaper) dibandingkan dengan aplikasi lain yang sejenis. Hal itu dikarenakan aplikasi tersebut dapat memonitor semua proses yang berjalan di komputer dan mengontrol lalu-lintas bandwidth yang dimonitor. Fungsi pembatasannya bisa secara terpisah diterapkan per proses atau aplikasi yang berjalan sehingga pembatasan tidak lagi hanya membatasi bandwidth total pada suatu komputer. Ilustrasinya begini, misalkan pada suatu komputer kita membuka Mozilla Firefox dan mengakses video di YouTube, sementara kita juga mendownload suatu file menggunakan Internet Download Manager dan memainkan Game Online. Nah, dengan NetLimiter kita bisa membatasi penggunaan bandwidth pada Mozilla Firefox dan Internet Download Manager tersebut sehingga Game Online yang kita mainkan tidak mengalami lag.

Berikut ini link download NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 32-bit dan 64-bit secara terpisah(saya pisahkan karena terbukti banyak yang bingung tentang cara menginstal dan salah menginstal antara yang 32-bit dan 64-bit):
  • NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 32-bit(Download)
  • NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 64-bit(Download)
  • Serial Number NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 32-bit dan 64-bit(Download)
Cara menginstal NetLimiter 3 Pro sama seperti cara menginstal software-software pada umumnya dan membutuhkan Restart komputer supaya aplikasi dapat dijalankan.
Cara menginstal NetLimiter 3 Pro:
  • Dobel klik file "nl3setup.exe" maka akan terbuka jendela instalasi. Klik tombol Next.
  • Pada jendela berikutnya centang "I accept the terms in the License Agreement" lalu klik tombol Next.
  • Pada jendela berikutnya tentukan di mana tempat kita akan menginstal NetLimiter atau langsung klik tombol Next.
  • Jika dirasa sudah yakin akan menginstal NetLimiter, langsung tekan tombol Install.
  • Proses instalasi NetLimiter 3 Pro.
  • Sebagai informasi, komputer saya menggunakan Sistem Operasi Windows XP SP2 dan ketika proses instalasi NetLimiter 3 Pro muncul peringatan sebanyak 3x. Klik saja tombol "Continue Anyway" pada ketiga peringatan tersebut.
  • Pada jendela terakhir proses instalasi NetLimiter, klik tombol Finish.
  • Akan muncul jendela peringatan untuk merestart komputer. Klik tombol Yes.
Cara Registrasi NetLimiter 3 Pro:
  1. Ketika NetLimiter sudah terinstall dan komputer sudah direstart, buka aplikasi NetLimiter melalui ikon di System Tray.
  2. Lalu pada barisan menu klik Help => Register dan masukkan Serial Number yang sudah disertakan di dalam file yang sobat download.
Tutorial tentang cara penggunaan NetLimiter 3 Pro dibagi menjadi 2 yaitu setting pada komputer Client dan setting pada komputer Server. Setting harus dilakukan pada komputer Client dan komputer Server karena seperti yang telah saya janjikan, saya akan mengupdate postingan ini dengan menambahkan informasi tentang fitur lain NetLimiter yang baru saya pelajari dan ketahui pada tanggal 23 Januari 2013. Fitur tersebut adalah Remote Admin yang ada pada aplikasi NetLimiter. Fungsinya untuk memonitor dan mengatur lalu-lintas bandwidth pada komputer Client. Dengan adanya fungsi tersebut memungkinkan kita untuk mengontrol NetLimiter yang ada pada komputer Client dengan media pengontrolnya adalah NetLimiter yang ada pada komputer Server. Fungsi tersebut menjadikan Manajemen Bandwidth pada suatu LAN menjadi lebih mudah dan fleksibel. Mengapa saya katakan fleksibel??? Karena NetLimiter yang terkontrol dari komputer Server bisa membatasi bandwidth di komputer Client secara manual dan hanya pada saat dibutuhkan. Jadi, ketika komputer Client tidak melakukan aktivitas yang memakan terlalu banyak bandwidth, kita lepas saja batasan bandwidth pada NetLimiter(Loss) sehingga akses internet di komputer Client tetap terasa cepat.
Cara Setting NetLimiter 3 Pro di komputer Client:
  • Buka jendela aplikasi NetLimiter 3 Pro dengan cara dobel klik pada ikon NetLimiter di System Tray.

  • Perhatikan pada bagian toolbar Netlimiter ada "Blocker, Limiter dan Stats", hilangkan centang pada ketiga bagian tersebut. Lalu pada bagian "Units:" pilih "kB".

Lalu bagaimana agar aplikasi tersebut dapat berjalan tanpa diketahui oleh User warnet kita?
  • Klik "Nptions" pada toolbar NetLimiter. Di jendela Options yang muncul, klik pada tab Client kemudian hilangkan centang pada bagian "Check for new version, Show Tray Icon, Close to Tray dan Minimize to Tray" lalu klik tombol Apply atau Save dan tutup jendela Options. Jangan lupa hapus juga folder NetLimiter 3 Pro dari Start Menu.
  • Kemudian klik "Permissions" pada toolbar NetLimiter. Di jendela Permission Editor yang muncul, pastikan bahwa Account yang terdapat pada daftar di kolom minimal ada 4(Default). Kecuali komputer anda memiliki User Account lebih dari satu, maka Account yang terdapat pada daftar di kolom Account pasti lebih dari 4(Default). Tutup jendela Permission Editor tanpa mengubah setting apapun.

  • Setting NetLimiter di komputer Client sudah selesai.

Sekarang kita lanjutkan untuk setting DCOM pada komputer Client supaya aplikasi NetLimiter pada komputer Client dapat kita remote dari aplikasi NetLimiter di komputer Server.
  • Buka jendela "Local Security Policy" melalui perintah di RUN dengan cara menekan tombol "Windows + R" pada keyboard lalu ketikkan "secpol.msc" tanpa tanda kutip dan tekan Enter. Di jendela "Local Security Settings" expand ke bagian "Local Policies => Security Options", lalu dobel klik pada "Accounts: Limit local account use of blank passwords to console logon only" yang ada di kolom sebelah kanan dan pilih Disable lalu klik OK dan tutup jendela "Local Security Settings".
  • Buka Windows Explorer lalu klik "Tools => Folder Options..." yang ada di bagian Menubar. Di jendela "Folder Options", klik pada tab View kemudian geser scrollbar ke paling bawah d`n hilangkan centang pada "Use simple file sharing (Recommended)" lalu klik OK.
  • Selanjutnya buka jendela "Component Services" dengan mengetikkan perintah "dcomcnfg.exe" pada RUN dan tekan Enter. Di jendela "Component Services", expand "Component Services => Computers => My Computer => DCOM Config => NlSvc". Klik kanan pada "NlSvc" dan pilih Properties lalu di jendela "NlSvc Properties" yang muncul klik pada tab "Endpoints" dan klik tombol "Add". Di jendela "Select DCOM protocol and endpoint" yang muncul, pilih "Use static endpoint" dan isikan nilai 4000 lalu klik OK dan OK lagi kemudian tutup jendela "Component Services".
  • Setting DCOM di komputer Client sudah selesai.
Cara Setting NetLimiter 3 Pro di komputer Server:
  • Buka jendela aplikasi NetLimiter 3 Pro dengan cara dobel klik pada ikon NetLimiter di System Tray.
  • Perhatikan pada bagian toolbar Netlimiter ada "Blocker, Limiter dan Stats", hilangkan centang pada ketiga bagian tersebut. Lalu pada bagian "Units:" pilih "kB".
  • Setting NetLimiter di komputer Server sudah selesai.
Cara Meremote NetLimiter di komputer Client:

Berikut saya berikan contoh kasus di mana User sedang mendownload menggunakan aplikasi Internet Download Manager sementara User tersebut juga mengakses Facebook menggunakan Mozilla Firefox. Dengan meremote NetLimiter di komputer Client yang digunakan oleh User tersebut, kita dapat memantau dan mengatur(membatasi) lalu-lintas bandwidth di komputer Client tersebut. Lalu bagaimana caranya jika kita hanya ingin membatasi bandwidth yang digunakan oleh Internet Download Manager sementara Mozilla Firdfox yang digunakan untuk mengakses Facebook atau Browsing tetap terasa cepat akses internetnya???
  • Buka aplikasi NetLimiter di komputer Server(Operator), lalu klik pada menu "File => Remote Connect...". Di jendela "Remote Admin" yang muncul, isikan informasi yang dibutuhkan pada kolom "Host Info". Address: isikan alamat IP komputer Client, User: Isikan nama User Account Administrator komputer Client dan Auto Refresh: Bisa kita gunakan atau tidak(jika ingin kita gunakan, centang lalu pilih waktu yang diinginkan[saran saya sebaiknya gunakan fungsi Auto Refresh dan pilih waktu 1s]). Setelah selesai mengisi kolom "Host Info", klik tombol Connect maka otomatis akan muncul jendela "Logon User", langsung klik OK.
  • Jika koneksi berhasil, maka komputer Client akan masuk dalam daftar pada kolom "Recent Hosts" dan semua proses serta aplikasi yang berjalan akan terpantau dalam kolom "Node View" pada NetLimiter komputer Server sebagaimana tampilan "Node View" pada NetLimiter komputer Client itu sendiri.
  • Selanjutnya temukan dan sorot pada aplikasi Internet Download Manager yang terdapat di kolom "Node View". Lalu klik angka yang tertera pada bagian "DL Limit" untuk membatasi kecepatan Download, maka otomatis akan terbuka kotak "Dialog Set Limit", isikan nilai yang kita inginkan dan centang pada bagian "Enabled" lalu klik tombol Save. Lalu klik angka yang tertera pada bagian "UL Limit" untuk membatasi kecepatan Upload, maka otomatis akan terbuka kotak "Dialog Set Limit", isikan nilai yang kita inginkan dan centang pada bagian "Enabled" lalu klik tombol Save. Aktifkan fungsi limiter dengan cara mencentang opsi "Limiter" yang ada pada toolbar NetLimiter.
  • Dengan melakukan langkah-langkah di atas, berarti kita telah meremote dan membatasi kecepatan pada aplikasi Internet Download Manager sementara kecepatan Mozilla Firefox yang digunakan untuk mengakses Facebook dan program lain yang juga membutuhkan akses internet tidak kita batasi sehingga masih terasa cepat akses internetnya.
Nah sobat, demikianlah tutorial tentang cara membatasi bandwidth menggunakan NetLimiter 3 Pro. Komentar seputar pertanyaan serta saran dan kritik yang membangun sangat saya tunggu.

Batasi Download Client yg Gak Mau Rugi

Melimit Download File Dengan MikroTik [Queue Tree + Mangle] Warnet Pakai Speedy

Melimit Download File Dengan  MikroTik

Bagi Warnet yang mempunyai jaringan menggunakan Telkom Speedy dengan bandwidth pas-pas an, atau mungkin di daerah yang hanya bisa mendapatkan bandwidth sebesar 1Mb kebawah mengalami kewalahan untuk melayani 10 atau unit computer client.
Apalagi disaat semua client on line, sangat terasa betapa lambatnya koneksi ke jaringan internet.

Study Kasus:

Misalnya,
Warnet A menggunakan layanan Telkom Speedy 1Mb, dengan 10 unit computer client, dan suatu hari semua computer client online, secara logika bahwa besar bandwidth 1Mb akan dibagi sama rata, masing-masing pc medapatkan bagian 1/10 dari 1Mb.
Tapi ternyata, di client nomor 2 (misalnya) ada yang teriak .." Lag Ooooy ",... " Yahh... ada yang setel b*k*p nih ", yang lain juga teriak. (Dah seperti tempat pelelangan ikan deh tu warnet) dan tentu operator pusing dan tidak bisa ngapa-ngapain, wong jatah dari speedy cuma segitu.

Setelah usut punya usut, dan coba meremot dari billing, ternyata computer client nomor 5 lagi download MP3, mending satu MP3, tiga buah downloadan sekaligus, ya jelas saja yang lain teriak, apalagi client nomor  5 mendownload menggunakan INTERNET DOWNLOAD MANAGER,.. selesai dah yang lain nggk kebagian jatah, buka halaman browser lemotnya setengah modar.

Kalau kasus ini dibiarkan dan tidak segera diatasi, bisa dipastikan warnet pakai speedy akan sepi, ditinggalkan oleh konsumen dengan catatat "WARNET LOLA" atau " WARNET CACAD", dsb.

Penyelidikan Kasus (Asumsi):

  1. Setelah di cek ternyata warnet tersebut tidak menggunakan bandwidth manager (misalnya MikroTik), hanya mengandalkan modem bawaan dari Telkom Speedy.
  2. Atau Warnet menggunakan bandwidth manager (MikroTik) tapi tidak menggunakan dengan baik, atau sperlunya saja. Atau cuma Membagi Rata Bandwidth Telkom Speedy Dengan MikroTik dan itu tidak cukup.
  3. Atau Jaringan Telkom Speedy lagi sedang bermasalah di daerah tersebut.

Penyelesaian Kasus:

Permasalah pertama dapat diatasi dengan menggunakan MikroTik dengan memanfaatkan segala fungsi dari MikroTik itu sendiri.
Permasalahan kedua, selain dengan Membagi Rata Bandwidth Telkom Speedy Dengan MikroTik, juga dengan Melimit Downlaod File Dengan MikroTik itu sendiri..

1. Romote MikroTik dengan WinBox
2. Akan tampil jendela seperti ini
3. Pada jendela WinBox klik " Ip " -------> " Firewall " --------> " Layer 7 Protocol " -------> " + "
4. Pada jendela seperti ini masukan "script" yang dibawah kemudian klik "OK"
Name : YOUTUBE
Regexp: http/(0\.9|1\.0|1\.1)[\x09-\x0d ][1-5][0-9][0-9][\x09-\x0d -~]*(content-type: video)

5. Pada halaman WinBox klik " New Terminal " kemudian copykan "script" dibawah ini terus "OK"
/ip firewall layer7-protocol add name=”EXE” regexp="\\.(exe)"
/ip firewall layer7-protocol add name=”RAR” regexp="\\.(rar)"
/ip firewall layer7-protocol add name=”ZIP” regexp="\\.(zip)"
/ip firewall layer7-protocol add name="7z" regexp="\\.(7z)"
/ip firewall layer7-protocol add name="CAB" regexp="\\.(cab)"
/ip firewall layer7-protocol add name="ASF" regexp="\\.(asf)"
/ip firewall layer7-protocol add name="MOV" regexp="\\.(mov)"
/ip firewall layer7-protocol add name="WMV" regexp="\\.(wmv)"
/ip firewall layer7-protocol add name="MPG" regexp="\\.(mpg)"
/ip firewall layer7-protocol add name="MPEG" regexp="\\.(mpeg)"
/ip firewall layer7-protocol add name="MKV" regexp="\\.(mkv)"
/ip firewall layer7-protocol add name="AVI" regexp="\\.(avi)"
/ip firewall layer7-protocol add name="FLV" regexp="\\.(flv)"
/ip firewall layer7-protocol add name="WAV" regexp="\\.(wav)"
/ip firewall layer7-protocol add name="RM" regexp="\\.(rm)"
/ip firewall layer7-protocol add name="MP3" regexp="\\.(mp3)"
/ip firewall layer7-protocol add name="MP4" regexp="\\.(mp4)"
/ip firewall layer7-protocol add name="RAM" regexp="\\.(ram)"
/ip firewall layer7-protocol add name="RMVB" regexp="\\.(rmvb)"
/ip firewall layer7-protocol add name="DAT" regexp="\\.(dat)"
/ip firewall layer7-protocol add name="DAA" regexp="\\.(daa)"
/ip firewall layer7-protocol add name="ISO" regexp="\\.(iso)"
/ip firewall layer7-protocol add name="NRG" regexp="\\.(nrg)"
/ip firewall layer7-protocol add name="BIN" regexp="\\.(bin)"
/ip firewall layer7-protocol add name="VCD" regexp=\\.(vcd)

6. Buat Manglenya.. Pada halaman WinBox klik  " New Terminal ", kemudan copykan "script" dibawah ini jangan lupa klik "OK"

/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="YOUTUBE MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=YOUTUBE new-packet-mark=YOUTUBE passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="EXE MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=EXE new-packet-mark=EXE passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="RAR MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=RAR new-packet-mark=RAR passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="ZIP MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=ZIP new-packet-mark=ZIP passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="7z MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=7z new-packet-mark=7z passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="CAB MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=CAB new-packet-mark=CAB passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="ASF MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=ASF new-packet-mark=ASF passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="MOV MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=MOV new-packet-mark=MOV passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="WMV MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=WMV new-packet-mark=WMV passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="MPG MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=MPG new-packet-mark=MPG passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="MPEG MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=MPEG new-packet-mark=MPEG passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="MKV MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=MKV new-packet-mark=MKV passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="AVI MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=AVI new-packet-mark=AVI passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="FLV MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=FLV new-packet-mark=FLV passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="WAV MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=WAV new-packet-mark=WAV passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="RM MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=RM new-packet-mark=RM passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="MP3 MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=MP3 new-packet-mark=MP3 passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="MP4 MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=MP4 new-packet-mark=MP4 passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="RAM MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=RAM new-packet-mark=RAM passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="RMVB MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=RMVB new-packet-mark=RMVB passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="DAT MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=DAT new-packet-mark=DAT passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="DAA MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=DAA new-packet-mark=DAA passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="ISO MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=ISO new-packet-mark=ISO passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="NRG MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=NRG new-packet-mark=NRG passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="BIN MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=BIN new-packet-mark=BIN passthrough=no
/ip firewall mangle add action=mark-packet \
chain=prerouting comment="VCD MARK PACKET " disabled=no \
layer7-protocol=VCD new-packet-mark=VCD passthrough=no

7. Mari mulai melimit dengan Queue Tree (contoh setiap file dilimit sebesar 512kb untuk file : rar, exe, flv, zip, vcd, mpe dll), jika ada 5 orang client download MP3 maka 512kb akan dibagi 3, sama untuk file yang lainya. 
Sesuaikan dengan bandwidth yang ada, jangan sampai kedodoran. (untuk bandwidth 1Mb sebaiknya ganti 512kb dengan 128kb).
Caranya,. klik " New Terminal " copykan "script" dibawah ini kemudian klik " OK "
/queue tree add name="LIMIT FILE EXTENTION" parent=global-out \
limit-at=0 priority=3 max-limit=512000 burst-limit=\
0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="YOUTUBE" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=YOUTUBE limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="7z" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=7z limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="ASF" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=ASF limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="AVI" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=AVI limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="BIN" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=BIN limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="CAB" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=CAB limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="DAA" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=DAA limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="DAT" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=DAT limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="EXE" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=EXE limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="FLV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=FLV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="ISO" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=ISO limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="MKV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=MKV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="MOV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=MOV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="MP3" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=MP3 limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="MP4" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=MP4 limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="MPEG" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=MPEG limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="MPG" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=MPG limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="NRG" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=NRG limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="RAM" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=RAM limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="RAR" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=RAR limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="RM" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=RM limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="RMVB" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=RMVB limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="VCD" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=VCD limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="WAV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=WAV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="WMV" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=WMV limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
/queue tree add name="ZIP" parent="LIMIT FILE EXTENTION" \
packet-mark=ZIP limit-at=0 queue=default priority=1 max-limit=\
0 burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
8. Test download salah satu file menggunakan INTERNET DOWNLOAD MANGER (IDM) dan lihat perubahan warna QUEUE, merah, kuning dan hijau

Caranya pada halaman WinBox klik "Queue" kemudian pilih "Queue Tree" dan hasilnya:
9. Selesai,.. silahkan berexperimen sendiri..
Catatan Penting :
  1. Jika ingin mematikan limit download cukup dengan klik dua kali file target, kemudian klik "disable" dan terus "OK" perhatikan perobahan dan pengaruhnya pada browsing.
  2. Usahakan script nya di copy kan ke notepad dulu baru ke WinBox.

Kasus Ditutup (Selesai):

Jika masih ada client yang berteriak coba lakukan speed test telkom speedy, kemungkinan jaringan dalam perbaikan atau dari BRAS Telkomnya sendiri yang lagi DOWN!.

Jumat, 25 Januari 2013

Setting Mikrotik Sebagai Gateway Internet Menggunakan Fungsi bridge ADSL Modem dengan dial up PPPOE-client melalui Mikrotik

Mikrotik adalah sistem operasi dan perangkat lunak berbasis linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network, Pada tutorial ini akan dibahas bagaimana mengimplementasikan fiture PPPOE untuk pengaturan koneksi internet dari Speedy dengan fungsi dial up dilakukan pada mikrotik dan ADSL Modem hanya di fungsikan sebagai bridge. Dengan melakukan dial melalui router memiliki beberapa kelebihan diantaranya, kita bisa mengamati traffic secara real dari koneksi internet yang digunakan , bisa melakukan remote router melalui winbox, telnet, ssh, web base dan remote ADSL Modem melalui web base dari network lain dengan IP public dynamic yang didapat. Selain hal tersebut diatas, juga akan mengurangi beban kerja ADSL Modem akan lebih mengoptimalkan koneksi internet yang ada. Metode ini sangat cocok digunakan untuk SOHO, Warnet, RT/RW NET.
Topologi Jaringan
[INTERNET]——[MODEM-ADSL]——[ROUTER-MIKROTIK]—[SWITCH]—[CLIENT]

Persiapan
1)      Mikrotik RouterBoard  RB750G
2)      Modem Linksys WAG120 N
3)      Hub / Switch 4 Port
4)      Kabel UTP Model  Straight Minimal 3 Buah
5)      PC atau Laptop
6)      Koneksi Internet dari Speedy
7)  Aplikasi Winbox Bisa Di Download Disini

Tahapan Konfigurasi yang harus dilakukan:
1)      Setting Modem ADSL Sebagai Bridge
2)      Set Nama Ethernet 1 & Ethernet 2
3)      Memberi IP Address Pada Masing-Masing Ethernet
4)      Setting DNS
5)      Setting PPPoe Client
6)      Add IP Route
7)      Setting Network Address Translation (NAT)
8)      Setting IP Client
9)      Tes Koneksi Internet
Tahapan Konfigurasi Modem
1)      Nyalakan Modem Linksys WAG120N dan pastikan indikator DSL menyala
2)      Terlebih dahulu Backup Settingan Modem Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan
3)      Konfigurasi IP Laptop menjadi 192.168.1.100 sesuai dengan segmen IP Modem
4) Buka Browser dan Masuk ke IP Default Modem 192.168.1.1, isikan user name = admin, password=admin
5)      Selanjutnya Setting Modem ADSL dengan Type Bridge Mode
6)      Selanjutnya klik Save Changes
Tahapan Konfigurasi Mikrotik
1.       Nyalakan Mikrotik  
2.   Masukan Kabel UTP dari modem Speedy ke port 1 Mikrotik RB750G, dan Kabel UTP dari Hub/Switch ke Port 2 seperti terlihat pada gambar dibawah ini
3.       Selanjutnya Masukan kabel utp  dari Hub/Switch ke PC atau Laptop
4.       Kemudian IP Laptop di Set DHCP, pilh obtain an IP Address Automatically di Properties TCP/IP
5.  Langkah Selanjutnya adalah mengakses Mikrotik, ada beberapa cara dalam mengakses mikrotik diantaranya :
via console
Mikrotik router board ataupun PC dapat diakses langsung via console/ shell maupun remote akses menggunakan putty (www.putty.nl)
via winbox
Mikrotik bisa juga diakses/remote menggunakan software tool winbox
via web
Mikrotik juga dapat diakses via web/port 80 menggunakan browser dengan mengetikan alamat ip mikrotik 192.168.88.1
Pada tutorial kali ini akan kita gunakan cara ke dua yaitu mengakses mikrotik via winbox
6.       Jalankan Aplikasi Winbox, untuk mengakses Mikrotik secara GUI, akan muncul tampilan berikut:
7.   Login ke mikrotik dengan IP Default 192.168.88.1, user name = admin password kosongkan, selanjutnya klik tombol Connect.
8.   Jika tidak berhasil login menggunakan Ip Default biasanya settingan IP telah dirubah lakukan   Reset Mikrotik, untuk mengembalikan ke settingan  Default.
9.   Setelah berhasil masuk ke sistem operasi mikrotik Langkah selanjutnya mengkonfigurasi bagian-bagian penting di mikrotik supaya mikrotik bisa menjadi gateway internet:
1)           Memberi Nama Interface Ether Mikrotik
Tujuannya adalah untuk memudahkan identifikasi sehingga tidak terjadi salah setting interface. Tahapannya klik menu Interface dan rubah  Ether 1 menjadi Ether1-Speedy dan Ether 2 menjadi ether2-LAN seperti terlihat pada gambar dibawah ini 
2)             Setting Ip Address
Selanjutnya Setting IP Address untuk Speedy : 192.168.1.9/24 mengikuti segmen IP Modem dan untuk LAN : 192.168.2.1/24. Masuk ke menu IP dan Pilih Address kemudian tambahkan IP Address dengan mengklik Icon Plus +  akan muncul tampilan New Address kemudian anda isikan seperti berikut
 
    
Hasil Akhir setting ke dua ethernet seperti tampak pada gambar dibawah ini
3)       Memberi Alamat DNS
Selanjutnya kita setting IP DNS dengan DNS dari Speedy : Primary DNS 203.130.208.18 dan Secondary DNS 203.130.193.74 (Sesuaikan dengan DNS Speedy Anda). Klik “IP” lalu pilih “DNS“. Kemudian klik Icon Plus +Kemudian pilih DNS Setting dan Masukan DNS nya seperti terlihat pada gambar dibawah ini

4)           Setting PPPoeClient
Langkah selanjutnya adalah membuat Interface PPPoE Client dimana Mikrotik akan melakukan Dial ke Modem ADSL dengan metode ini ada beberapa keuntungan yaitu:
-          Dapat mengamati traffic koneksi internet
-          Bisa melakukan remote router
-          Mengurangi beban kerja ADSL Modem
-          Mengoptimalkan Koneksi Internet
 klik menu Interface, pada simbol plus kita klik dan pilih “PPPoE Client”. Disini kita akan memasukkan Username dan Password Account Speedy 
Pada Option “General“, cukup menentukan interface yang satu jalur dengan Modem ADSL dan menentukan Interface yang mengarah ke modem ADSL, yaitu interface yang telah kita beri nama “ether-1 SPEEDY. Untuk nama dan type-nya Default, selanjutnya klik tab “Dial Out” dan masukkan Username dan Password Account Speedy. seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Apabila kita telah selesai melakukan setting PPPoE Client maka begitu selesai setting Mikrotik langsung melakukan DialUp ke Modem ADSL dan memuncukan status Connect di taskbar interface pppoe seperti terlihat pada gambar diatas. Jika setting Username dan Password ini benar maka selanjutnya akan tampak status koneksi Mikrotik kita dan pada menu IP -> Address akan muncul sebuat IP Address baru berupa IP Public  yang diberikan Telkom Speedy kepada pelanggan berdasarkan Username & Password yang dimiliki. Seperti tampak pada gambar dibawah ini
Pastikan interface pppoe-out1 sudah mendapat IP dari speedy
5)      Setting Network Address Translation
Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Selanjutnya kita atur NAT ( Network Address Translation ) agar Client dapat terkoneksi ke Internet atau dapat mengakses internet. Caranya masuk ke menu -> IP -> Firewall -> NAT  seperti gambar dibawah ini .
                                                                                                             
Pada gambar diatas pilih Tab NAT dan Klik Tanda Plus + kemudian  Kita buat 1 buah NAT Rule, pada “General” -> Chain = srcnat, -> OutInterface = pppoe out1. Lalu pada option “Action” kita pilih -> Masquarade. seperti tampak pada gambar dibawah ini
6)      Setting IP Routing Gateway Speedy
Selanjutnya kita tambahkan 1 buah IP Route. Perhatikan pada sebelah IP Address dari IP Public dibawah ini yaitu : Network = 118.96.208.1, IP Network ini adalah IP Gateway Telkom Speedy yang melayani koneksi internet. Klik IP > Routes Tambahkan 1 buah New Route, Destination : 0.0.0.0/0 lalu Gateway = = 118.96.208.1. 
Pastikan IP route  mendapat IP  Static Default Gateway  (Ip Gateway yg tetap) bukan IP dinamic  (berubah-rubah), supaya koneksi internet tetap connect meskipun modem sewaktu-waktu restart.
Hasil Akhirnya seperti Berikut
10 Setelah semua tahapan diatas dilakukan dan setting Mikrotik Router kita telah selesai. Tinggal test ping koneksi dari Mikrotik kita. Lakukan test ke DNS Speedy 203.130.208.18 dilanjutkan test ping ke yahoo.com maupun ke websites yang lain. Jika ada reply maka Mikrotik telah berhasil / telah sukses di konfigurasi.


11.  Langkah Terakhir  kita lakukan setting  pada PC Client. IP Mikrotik interface ke LAN merupakan IP Gateway untuk PC Client kita. IP DNS pada Client dapat kita masukkan IP DNS Speedy secara langsung maupun IP DNS dari Mikrotik. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini
           
Sampai disini Mikrotik telah berfungsi sebagai Router dan sharing akses internet untuk semua Client. Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah Bandwith Manajemen atau mengatur bandwith yang tepat untuk semua Client sehingga jika ada Client yang melakukan download mengunakan software Downloader dapat di kendalikan atau di kontrol sehingga bandwith tidak dihabiskannya sendiri dan akses internet client yang lain tidak menjadi lambat.