musik

d

Rabu, 25 September 2013

instal windows to flasdisk

Cara Membuat Installer USB Dengan UNetbootin

unetbootin2 Dewasa ini sistem komputer sudah beragam bentuknya, mulai dari komputer yang berdimensi besar, hingga komputer yang mudah dibawa kemana-mana seperti notebook dan netbook. Namun di setiap jenis bentuk komputer pasti memiliki kekurangan, contohnya netbook yang tidak memiliki optical drive untuk memasukkan CD atau DVD yang akhirnya mengharuskan kita untuk membeli sebuah external optical drive.
Optical drive sangat dibutuhkan apabila kita ingin melakukan re-install pada sistem kita. Nah bagaimana bila kita ingin melakukan re-install pada netbook yang notabene tidak memiliki optical drive dan kita tidak memiliki external optical drive ? Kali ini Willy akan membahas tentang bagaimana membuat installer USB dengan software yang bernama UNetbootin. Selamat menyimak !
UNetbootin merupakan sebuah software yang bersifat gratis yang berfungsi untuk membuat installer USB. Namun, tak semua sistem operasi dapat dimasukkan ke dalam USB dengan aplikasi ini, berikut sistem operasi yang dapat dimasukkan ke dalam USB dengan UNetbootin :
1. Windows Vista
2. Windows 7
3. Windows 8
4. Windows Server 2008
5. Linux (Hampir semua jenis distro)
Oke, tanpa basa basi lagi berikut bahan – bahan yang dibutuhkan :
1. Flashdisk berkapasitas minimal 4 GB
Filesystem Flashdisk harus ber-format “NTFS” untuk installer Windows dan ber-format “FAT32″ untuk installer Linux.
2. Software UNetbootin, bisa di download di sini
3. Image File sistem operasi, biasanya ber-format “.iso”
Pada tutorial kali ini, Willy akan mencontohkan cara membuat installer USB Windows 7.
Langkah :
1. Tancapkan Flashdisk yang sudah diformat sesuai jenis sistem operasi yang akan dimasukkan ke dalam USB (“NTFS” untk Windows dan “FAT32″ untuk Linux), lalu buka aplikasi UNetbootin
2. Pilih pilihan Diskimage, setelah itu arahkan ke Image File sistem operasi yang ingin Anda masukkan ke USB.
3. Pilih drive letter dari USB yang dipakai, misalkan G: , bila Anda masih ragu, lihat drive letter USB melalui Windows Explorer.
unetbootin

4. Tunggu prosesnya sampai selesai.
Nah, bagaimana sobat ? Mudah kan ? Untuk tutorial cara meng-install Windows 7 bisa Anda baca di sini. Bila Anda memiliki pertanyaan silahkan tulis di kotak komentar yang telah disediakan.
Semoga bermanfaat~

Rabu, 20 Februari 2013

Mengatasi Troubleshoot Pada Hardware

Masalah dengan komponen Hardware perlu penanganan yang serius karena sulit dilokalisir dan disingkirkan tanpa tools yang tepat, keahlian dan pengalaman yang menunjang. Penjelasan akan berkisar pada masalah yang sering terjadi disertai dengan cara mengatasinya.
A. Masalah Pada Power Supply
1. Gejala : Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (LED) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor tidak menyala.
>> Solusi : Power supply mudah rusak, karena tidak menggunakan stabilizer.Periksalah apakah kabel terhubung dengan benar dan steker terpasang dengan baik pada soketnya, periksa juga apakah ada tombol on/off dibelakang tepatnya dibelakang Power Supply sudah dalam posisi On, Jika sudah yakin terpasang dengan benar tapi tetap tidak ada respon untuk meyakinkan silahkan anda ganti kabel power dengan yang anda yakini bagus. Masalah terjadi karena tidak adanya tegangan listrik yang masuk, kerusakan ada pada kabel power.
2. Gejala : Setelah dihidupkan PC tidak bereaksi apa-apa, tidak ada tampilan di monitor, tidak ada lampu indikator (LED) yang menyala, kipas power supply tidak berputar, lampu indikator pada monitor menyala.
>> Solusi : Lakukan seperti langkah diatas, tetapi jika masih belum ada respon berati masalah ada pada Power Supply, Silahkan anda ganti PS nya, disarankan sebaiknya ganti saja Power Supply yang rusak dengan yang baru, dan hati-hatilah dalam pemasangannya.
B. Masalah pada Motherboard
1. Gejala : Setelah dihidupkan, tidak ada tampilan di monitor, lampu indikator (LED) di panel depan menyala, LED monitor berkedip-kedip, kipas power supply dan kipas procesor berputar, tidak ada suara beep di speaker.
>> Solusi : Langkah pertama lepas semua kabel power yang terhubung ke listrik, kabel data ke monitor, kabel keyboard/mouse, dan semua kabel yang terhubung ke CPU, kemudian lepas semua sekrup penutup casing. Dalam keadaan casing terbuka silahkan anda lepaskan juga komponen-komponen lainnya, yaitu kabel tegangan dari power supply yang terhubung ke Motherboard, harddisk, floppy, hati-hati dalam pengerjaannya, jangan terburu-buru. Begitu juga dengan Card yang menempel pada Motherboard (VGA Card, Sound atau Card lainnya). Sekarang yang menempel pada casing hanya Motherboard saja. Silahkan anda periksa Motherboadnya dengan teliti, lihat Chip (IC), Elko, Transistor dan yang lainnya apakah ada yang terbakar.
Jika tidak ada tanda-tanda komponen yang terbakar kemungkinan Motherboard masih bagus, tapi ada kalanya Motherboard tidak jalan karena kerusakan pada program yang terdapat di BIOS.
C. Masalah Pada Harddisk
1. Gejala : Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu proses tidak berlanjut dan diam beberapa saat tidak langsung masuk ke operating system, dan kemudian di layar monitor ada pesan “harddisk error, harddisk Failure”, setelah itu muncul pesan “press F1 to continue” setelah kita menekan tombol F1 tidak masuk Operating system dan muncul pesan “Operating system not found”.
>> Solusi : Periksa kabel tegangan dan kabel data yang masuk ke harddisk apakah longgar, sebaiknya dikencangkan, kemudian nyalakan dan coba anda dengarkan apakah suara yang keluar dari harddisk normal, jika tidak normal berati harddisk rusak di controllernya.
2. Gejala : Pada saat CPU dinyalakan kemudian melakukan proses Post setelah itu muncul pesan “Operating system not found”.
>> Solusi : Ada kemungkinan Operating system rusak, bisa diatasi dengan install ulang atau jika OS anda menggunakan Windows 2000/XP ada fasilitas Repair-nya. atau ada kemungkinan juga harddisk anda tidak terdeteksi dan lakukan langkah diatas.
3. Gejala : BIOS tidak mengenali hard disk, tetapi motor hard disk berputar.
>> Solusi : Setting jumper yang salah dan kabel IDE tidak terpasang dengan benar menyebabkan hal seperti itu. Jika menggunakan beberapa hard disk, hard disk yang terdapat OS harus dipilih sebagai Master dan dilakukan degan perantaraan jumper. Cara mengatur jumper yang benar biasanya tercantum pada stiker di badan hard disk. Bila BIOS masih belum mengenali hard disk, periksa apakah semua koneksi IDE telah terpasang dengan benar atau tidak.
4. Gejala : Harddisk bad sector?
>> Solusi : Ada beberapa faktor penyebab terjadi bad sector diantaranya, tegangan listrik tidak stabil, sering terjadi putusnya aliran listrik secara mendadak, setelah pemakaina tidak di shut down, dan pemakaian yang terlalu lama. Ada 2 jenis bad sector yaitu secara physical damage dan logical damage.
- Umumnya, pengguna end-user hanya bisa mengatasi masalah hilangnya data secara tidak sengaja yang disebabkan oleh file system (logical damage). Kerusakan ini cenderung ringan. Biasanya hal ini disebabkan kegagalan penulisan file system secara lengkap, masalah suplai listrik yang terganggu. File system bisa menjadi tidak stabil dan berada dalam kondisi yang tidak seharusnya. Hasilnya adalah kekacauan dalam proses penyimpanan file. Biasanya, kasus ini dapat diatasi dengan menggunakan software data recovery yang tepat, misalnya GetDataBack dan Ontrack Easy Recovery.
- Untuk kasus yang lebih berat (physical damage), seperti motor hard disk yang tidak berfungsi, PCB terbakar, piringan hard disk menghitam atau kasus lainnya yang merusak hard disk secara fisik, tampaknya dibutuhkan jasa data recovery profesional.
5. Gejala : Hard disk kadang-kadang berhenti berfungsi dan menimbulkan bunyi ‘klak-klak’. Setelah masuk ke Windows, sering muncul tampilan laporan Blue Screen.
>> Solusi : Masalah ini terjadi karena usia hard disk yang sudah lewat, cacat fisik serius. Segeralah back up hard disk dan beli sebuah hard disk pengganti. Dengan menggunakan freeware ‘NTFS4DOS’ anda dapat mereparasi partisi secara darurat dan menyelamatkan data yang ada.
D. Mengatasi Masalah Pada CD/DVD/ROM/RW
1. Gejala : Jenis kerusakan yang biasa ditemui adalah :
- Tidak terdeteksi di Windows (OS).
- Tidak bisa keluar masuk CD.
- Tidak bisa membaca/menulis/hanya bisa membaca saja. (CD)
>> Solusi :
a. Periksa kabel data dan kabel tegangan yang masuk ke CD, perikas di setup BIOS apakah sudah dideteksi? Sebaiknya diset auto. Periksa apakah LED menyala, jika tidak kerusakan di Controllernya.
b. Kerusakan ada pada mekanik motor atau karet motor.
c. Kerusakan biasanya pada optik, tetapi ada kemungkinan masih bisa diperbaiki dengan cara mengeset ulang optik tersebut.
d. Head Kotor, bisa dibersihkan menggunakan Cottonbud
E. Masalah BIOS
1. Gejala : Hati-hati dalam Update Bios, ketika meng-Update anda keliru memilih versi Bios, PC jadi tidak jalan bahkan anda tidak dapat masuk ke BIOS.
>> Solusi : Biasanya Update tidak dapat dibatalkan, hanya jenis Motherboard tertentu yang memiliki backup BIOS pada Chip-nya. Disana tersimpan jenis asli BIOS yang tidak dapat dihapus. Untuk dapat merestore-nya anda tinggal memindahkan posisi Jumper khusus yang biasanya sudah ada petunjuk di buku manualnya. Kemudian hidupka PC dan tunggu 10 detik, BIOS yang asli telah di Restore, kembalikan Posisi Jumper pada posisi semula, dan PC siap dijalankan kembali. Jika Motherboard tidak memiliki fasilitas tersebut, Chip BIOS harus dikirim ke Produsen. Jenis BIOS dapat anda lihat di buku manualnya. Berhati-hati dalam pemasangannya jangan sampai kaki IC BIOS patah atau terbalik posisinya.
2. Gejala : CPU mengeluarkan serangkaian suara Beep beberapa kali di speakernya dan BIOS tidak dapat ditampilkan, padahal monitor tidak bermasalah.
>> Solusi : Bunyi Beep menandakan adanya pesan kesalahan tertentu dari BIOS. Bunyi tersebut menunjukan jenis kesalahan apa yang terjadi pada PC. Biasanya kesalahan pada Memory yang tidak terdeteksi, VGA Card yang tidak terpasang dengan baik, Processor bahkan kabel data Monitor pun bisa jadi penyebabnya. Silahkan anda periksa masalah tersebut.
Bunyi kesalahan BIOS biasanya tidak semua Motherboard menandakan kesalahan yang sama, tergantung dari jenis BIOS nya.
a. AMI BIOS
- Beep 1x : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak
- Beep 6x : Kesalahan Gate A20 – Menunjukan Keyboard yang rusak atau IC Gate A20-nya
sendiri
- Beep 8x : Grapihic Card / VGA Card tidak terpasang dengan baik atau rusak
- Beep 11x : Checksum Error, periksa Baterai BIOS, dan ganti dengan yang baru.
b. AWARD BIOS
- Beep 1x Panjang : RAM/Memory tidak terpasang dengan Baik atau Rusak
- Beep 1x Panjang 2x Pendek : Kerusakan Pada Graphic Card (VGA), periksa bisa juga
pemasangan pada slotnya tidak pas (kurang masuk)
- Beep 1x Panjang 3x Pendek : Keyboard rusak atau tidak terpasang.
- Beep Tidak terputus / bunyi terus menerus : RAM atau Graphic Card tidak terdeteksi.
F. Baterai CMOS Rusak / Lemah
1. Gejala : Muncul pesan CMOS Checksum Failure / Baterai Low, diakibatkan tegangnya yang men-supply IC CMOS/BIOS tidak normal dikarenakan baterai lemah, sehingga setting-an BIOS kembali ke Default-nya/seting-an standar pabrik, dan konfigurasi Hardware harus di Set ulang.
>> Solusi : Segera Ganti Baterai CMOS-nya.
G. Mengatasi Lambannya Kinerja Komputer
1. Gejala : Komputer sering tampil blue screen.
>> Solusi : Pesan Blue Screen bisa disebabkan System Windows ada yang rusak, bisa dari Memory, bisa dari hard disk, bisa dari komponen lainnya, tergantung pesan blue screen yang ditampilkan. Repair kembali Windows-nya dan lebih baik ganti komponen yang disebutkan tadi.
2. Gejala : Komputer jadi lebih lambat dari sebelumnya, padahal awalnya tidak begitu lambat.
>> Solusi : Penyebab komputer prosesnya lambat ada beberapa faktor yaitu : Space hard disk terlalu penuh, terlalu banyak program / software yang memakan space harddisk dan memory, ada virus, harddisk bad sector. Sebaiknya uninstall program/software yang sudah tak terlalu digunakan kembali.
3. Gejala : Komputernya mati, tidak mau menyala sama sekali atau kadang hanya sampai tampilan awal kemudian berhenti / hang.
>> Solusi : Komputer yang mati/hang sebelum masuk ke sistem operasi penyebabnya bisa bermacam-macam, diantaranya :
a. Cek kabel, mulai dari kabel yang masuk ke UPS/Stabilizer, kabel Power ke Monitor, kabel
Monitor ke CPU dan kabel yang masuk ke Komputer. Pastikan pemasangannya telah sesuai
dan kencang, serta arus listriknya ada dan cukup.
b. Jika terdapat CD-ROM / DVD-ROM dan bisa dibuka/tutup, maka kemungkinan
permasalahan ada di komputer (CPU), mulai dari kabel power yang masuk ke motherboard
atau motherboard itu sendiri, cek pemasangan kabelnya.
c. Jika dua langkah diatas sudah dicek, dan masih belum menyala, matikan komputer dan Reset
BIOS di Motherboard. Caranya bisa dilihat di buku panduan motherboard, dan cari menu
Reset BIOS. Biasanya untuk mereset BIOS dapat dilakukan pada Jumper 1 (JP1). Disana ada
3 pin, yang 2 diantaranya dihubungkan dengan sebuah konektor kecil. Untuk mereset, tinggal
melepas dan memasang di 2 pin yang satunya. Misalnya 3 pin tersebut 1,2,3 dan pin 1 dan 2
sudah terhubung, maka untuk mereset tinggal melepas dan memasang di pin 2 dan 3. Biarkan
sekitar 30 detik atau lebih kemudian kembalikan seperti semula.
d. Jika BIOS telah di reset dan masih tidak menyala, coba lepas Baterai CMOS, yang ada di
motherboard. Diamkan sekitar 1 menit, kemudian dipasang kembali dan nyalakan komputer.
Jika baterai sudah cukup lama, lebih dari 3 tahun, ada baiknya diganti dengan yang baru.
Apalagi jika jam di komputer sering tidak cocok.
e. Jika kipas Processor / VGA berputar, tetapi komputer masih belum menyala, maka
kemungkinan ada yang tidak beres dengan BIOS motherboard atau Motherboard memang
sudah rusak. Mungkin BIOS perlu di Update, tetapi sebelum update, komputer harus bisa
menyala (masuk BIOS) terlebih dahulu. Untuk melakukan hal itu, coba lepas kabel Hard disk,
CD-ROM, Floppy. Kemudian, lepas Memori komputer (RAM) dan ganti di slot yang lain atau
gunakan memori komputer lain. Hal ini mungkin harus diulangi sampai beberapa kali, hingga
ada tanda-tanda kehidupan.
f. Jika CPU sudah kelihatan bekerja, hard disk berputar dan lampu LED CPU berkedip-kedip
tetapi monitor tidak ada tampilannya, maka kumungkinan VGA (Kartu Grafis) komputer yang
bermasalah. Coba ganti dengan VGA lain atau cek VGA tersebut di komputer lain (Hal ini jika
VGA tidak jadi satu dengan motherboard).
g. Jika dengan semua langkah diatas, komputer juga belum menyala, mungkin komputer perlu
di service orang yang lebih ahli. Untuk mengetahui lebih detail permasalahan motherboard
atau ingin menjadi teknisi, sebaiknya membeli sebuah alat khusus yang disebut PC Analyzer,
yang memang dirancang untuk mengetahui kerusakan motherboard. Silahkan berbagi
pengalaman anda mengenai komputer yang tiba-tiba mati dan tidak mau menyala.
Sebenarnya, troubleshoot hardware itu cukup banyak sekali. Tidak hanya dari komponen utama komputer saja, tetapi hardware lain seperti monitor, printer dan lain-lain. Dilihat dari keseluruhan, sebenarnya secara praktek kita bisa mengatasi troubleshoot hardware ini dengan mudah, tetapi ini harus memiliki pengetahuan hardware, karena semua hal ini berhubungan dengan membongkar komputer juga. Faktor-faktor Troubleshoot ini terjadi karena pasokan listrik yang buruk, pengguna yang cenderung tidak memperhatikan pemakaian komputer, dan lamanya usia suatu hardware, sehingga muncul ketidakstabilan antara hardware satu dengan yang lainnya. Jika tidak bisa, maka cara lainnya dengan memanggil jasa servis komputer.

Sabtu, 26 Januari 2013

Cara membagi bandwidth dengan Bandwidth Management Software (NetLimiter)

Kali ini saya ingin berbagi tutorial mengenai "Cara membagi bandwidth dengan Bandwidth Management Software (NetLimiter 3 Pro)".

Untuk para Operator Warnet pasti sering menghadapi kendala dengan pembagian bandwidth yang tidak merata, terutama yang warnetnya tidak menggunakan Modem atau Router Mikrotik yang lebih tergolong pada kelas Hardware. Sebenarnya sobat tidak perlu berkecil hati, karena masih banyak alternatif lain tanpa menggunakan mikrotik. Salah satunya adalah yang akan saya jelaskan berikut ini.

Software yang akan kita gunakan kali ini adalah NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 32-bit dan 64-bit(Download). Syarat penggunaan software ini adalah harus terinstal di komputer Server dan juga di tiap komputer Client serta memiliki akses akun administrator di komputer yang bersangkutan. Aplikasi NetLimiter 3 Pro adalah aplikasi yang menurut saya merupakan pembagi bandwidth yang handal(The Ultimate Bandwidth Shaper) dibandingkan dengan aplikasi lain yang sejenis. Hal itu dikarenakan aplikasi tersebut dapat memonitor semua proses yang berjalan di komputer dan mengontrol lalu-lintas bandwidth yang dimonitor. Fungsi pembatasannya bisa secara terpisah diterapkan per proses atau aplikasi yang berjalan sehingga pembatasan tidak lagi hanya membatasi bandwidth total pada suatu komputer. Ilustrasinya begini, misalkan pada suatu komputer kita membuka Mozilla Firefox dan mengakses video di YouTube, sementara kita juga mendownload suatu file menggunakan Internet Download Manager dan memainkan Game Online. Nah, dengan NetLimiter kita bisa membatasi penggunaan bandwidth pada Mozilla Firefox dan Internet Download Manager tersebut sehingga Game Online yang kita mainkan tidak mengalami lag.

Berikut ini link download NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 32-bit dan 64-bit secara terpisah(saya pisahkan karena terbukti banyak yang bingung tentang cara menginstal dan salah menginstal antara yang 32-bit dan 64-bit):
  • NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 32-bit(Download)
  • NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 64-bit(Download)
  • Serial Number NetLimiter 3 Pro v3.0.0.11 32-bit dan 64-bit(Download)
Cara menginstal NetLimiter 3 Pro sama seperti cara menginstal software-software pada umumnya dan membutuhkan Restart komputer supaya aplikasi dapat dijalankan.
Cara menginstal NetLimiter 3 Pro:
  • Dobel klik file "nl3setup.exe" maka akan terbuka jendela instalasi. Klik tombol Next.
  • Pada jendela berikutnya centang "I accept the terms in the License Agreement" lalu klik tombol Next.
  • Pada jendela berikutnya tentukan di mana tempat kita akan menginstal NetLimiter atau langsung klik tombol Next.
  • Jika dirasa sudah yakin akan menginstal NetLimiter, langsung tekan tombol Install.
  • Proses instalasi NetLimiter 3 Pro.
  • Sebagai informasi, komputer saya menggunakan Sistem Operasi Windows XP SP2 dan ketika proses instalasi NetLimiter 3 Pro muncul peringatan sebanyak 3x. Klik saja tombol "Continue Anyway" pada ketiga peringatan tersebut.
  • Pada jendela terakhir proses instalasi NetLimiter, klik tombol Finish.
  • Akan muncul jendela peringatan untuk merestart komputer. Klik tombol Yes.
Cara Registrasi NetLimiter 3 Pro:
  1. Ketika NetLimiter sudah terinstall dan komputer sudah direstart, buka aplikasi NetLimiter melalui ikon di System Tray.
  2. Lalu pada barisan menu klik Help => Register dan masukkan Serial Number yang sudah disertakan di dalam file yang sobat download.
Tutorial tentang cara penggunaan NetLimiter 3 Pro dibagi menjadi 2 yaitu setting pada komputer Client dan setting pada komputer Server. Setting harus dilakukan pada komputer Client dan komputer Server karena seperti yang telah saya janjikan, saya akan mengupdate postingan ini dengan menambahkan informasi tentang fitur lain NetLimiter yang baru saya pelajari dan ketahui pada tanggal 23 Januari 2013. Fitur tersebut adalah Remote Admin yang ada pada aplikasi NetLimiter. Fungsinya untuk memonitor dan mengatur lalu-lintas bandwidth pada komputer Client. Dengan adanya fungsi tersebut memungkinkan kita untuk mengontrol NetLimiter yang ada pada komputer Client dengan media pengontrolnya adalah NetLimiter yang ada pada komputer Server. Fungsi tersebut menjadikan Manajemen Bandwidth pada suatu LAN menjadi lebih mudah dan fleksibel. Mengapa saya katakan fleksibel??? Karena NetLimiter yang terkontrol dari komputer Server bisa membatasi bandwidth di komputer Client secara manual dan hanya pada saat dibutuhkan. Jadi, ketika komputer Client tidak melakukan aktivitas yang memakan terlalu banyak bandwidth, kita lepas saja batasan bandwidth pada NetLimiter(Loss) sehingga akses internet di komputer Client tetap terasa cepat.
Cara Setting NetLimiter 3 Pro di komputer Client:
  • Buka jendela aplikasi NetLimiter 3 Pro dengan cara dobel klik pada ikon NetLimiter di System Tray.

  • Perhatikan pada bagian toolbar Netlimiter ada "Blocker, Limiter dan Stats", hilangkan centang pada ketiga bagian tersebut. Lalu pada bagian "Units:" pilih "kB".

Lalu bagaimana agar aplikasi tersebut dapat berjalan tanpa diketahui oleh User warnet kita?
  • Klik "Nptions" pada toolbar NetLimiter. Di jendela Options yang muncul, klik pada tab Client kemudian hilangkan centang pada bagian "Check for new version, Show Tray Icon, Close to Tray dan Minimize to Tray" lalu klik tombol Apply atau Save dan tutup jendela Options. Jangan lupa hapus juga folder NetLimiter 3 Pro dari Start Menu.
  • Kemudian klik "Permissions" pada toolbar NetLimiter. Di jendela Permission Editor yang muncul, pastikan bahwa Account yang terdapat pada daftar di kolom minimal ada 4(Default). Kecuali komputer anda memiliki User Account lebih dari satu, maka Account yang terdapat pada daftar di kolom Account pasti lebih dari 4(Default). Tutup jendela Permission Editor tanpa mengubah setting apapun.

  • Setting NetLimiter di komputer Client sudah selesai.

Sekarang kita lanjutkan untuk setting DCOM pada komputer Client supaya aplikasi NetLimiter pada komputer Client dapat kita remote dari aplikasi NetLimiter di komputer Server.
  • Buka jendela "Local Security Policy" melalui perintah di RUN dengan cara menekan tombol "Windows + R" pada keyboard lalu ketikkan "secpol.msc" tanpa tanda kutip dan tekan Enter. Di jendela "Local Security Settings" expand ke bagian "Local Policies => Security Options", lalu dobel klik pada "Accounts: Limit local account use of blank passwords to console logon only" yang ada di kolom sebelah kanan dan pilih Disable lalu klik OK dan tutup jendela "Local Security Settings".
  • Buka Windows Explorer lalu klik "Tools => Folder Options..." yang ada di bagian Menubar. Di jendela "Folder Options", klik pada tab View kemudian geser scrollbar ke paling bawah d`n hilangkan centang pada "Use simple file sharing (Recommended)" lalu klik OK.
  • Selanjutnya buka jendela "Component Services" dengan mengetikkan perintah "dcomcnfg.exe" pada RUN dan tekan Enter. Di jendela "Component Services", expand "Component Services => Computers => My Computer => DCOM Config => NlSvc". Klik kanan pada "NlSvc" dan pilih Properties lalu di jendela "NlSvc Properties" yang muncul klik pada tab "Endpoints" dan klik tombol "Add". Di jendela "Select DCOM protocol and endpoint" yang muncul, pilih "Use static endpoint" dan isikan nilai 4000 lalu klik OK dan OK lagi kemudian tutup jendela "Component Services".
  • Setting DCOM di komputer Client sudah selesai.
Cara Setting NetLimiter 3 Pro di komputer Server:
  • Buka jendela aplikasi NetLimiter 3 Pro dengan cara dobel klik pada ikon NetLimiter di System Tray.
  • Perhatikan pada bagian toolbar Netlimiter ada "Blocker, Limiter dan Stats", hilangkan centang pada ketiga bagian tersebut. Lalu pada bagian "Units:" pilih "kB".
  • Setting NetLimiter di komputer Server sudah selesai.
Cara Meremote NetLimiter di komputer Client:

Berikut saya berikan contoh kasus di mana User sedang mendownload menggunakan aplikasi Internet Download Manager sementara User tersebut juga mengakses Facebook menggunakan Mozilla Firefox. Dengan meremote NetLimiter di komputer Client yang digunakan oleh User tersebut, kita dapat memantau dan mengatur(membatasi) lalu-lintas bandwidth di komputer Client tersebut. Lalu bagaimana caranya jika kita hanya ingin membatasi bandwidth yang digunakan oleh Internet Download Manager sementara Mozilla Firdfox yang digunakan untuk mengakses Facebook atau Browsing tetap terasa cepat akses internetnya???
  • Buka aplikasi NetLimiter di komputer Server(Operator), lalu klik pada menu "File => Remote Connect...". Di jendela "Remote Admin" yang muncul, isikan informasi yang dibutuhkan pada kolom "Host Info". Address: isikan alamat IP komputer Client, User: Isikan nama User Account Administrator komputer Client dan Auto Refresh: Bisa kita gunakan atau tidak(jika ingin kita gunakan, centang lalu pilih waktu yang diinginkan[saran saya sebaiknya gunakan fungsi Auto Refresh dan pilih waktu 1s]). Setelah selesai mengisi kolom "Host Info", klik tombol Connect maka otomatis akan muncul jendela "Logon User", langsung klik OK.
  • Jika koneksi berhasil, maka komputer Client akan masuk dalam daftar pada kolom "Recent Hosts" dan semua proses serta aplikasi yang berjalan akan terpantau dalam kolom "Node View" pada NetLimiter komputer Server sebagaimana tampilan "Node View" pada NetLimiter komputer Client itu sendiri.
  • Selanjutnya temukan dan sorot pada aplikasi Internet Download Manager yang terdapat di kolom "Node View". Lalu klik angka yang tertera pada bagian "DL Limit" untuk membatasi kecepatan Download, maka otomatis akan terbuka kotak "Dialog Set Limit", isikan nilai yang kita inginkan dan centang pada bagian "Enabled" lalu klik tombol Save. Lalu klik angka yang tertera pada bagian "UL Limit" untuk membatasi kecepatan Upload, maka otomatis akan terbuka kotak "Dialog Set Limit", isikan nilai yang kita inginkan dan centang pada bagian "Enabled" lalu klik tombol Save. Aktifkan fungsi limiter dengan cara mencentang opsi "Limiter" yang ada pada toolbar NetLimiter.
  • Dengan melakukan langkah-langkah di atas, berarti kita telah meremote dan membatasi kecepatan pada aplikasi Internet Download Manager sementara kecepatan Mozilla Firefox yang digunakan untuk mengakses Facebook dan program lain yang juga membutuhkan akses internet tidak kita batasi sehingga masih terasa cepat akses internetnya.
Nah sobat, demikianlah tutorial tentang cara membatasi bandwidth menggunakan NetLimiter 3 Pro. Komentar seputar pertanyaan serta saran dan kritik yang membangun sangat saya tunggu.